PEMGANTAR BISNIS INFORMATIKA TUGAS 2

 PT Aplikasi Karya Anak Bangsa

"Pengembangan Rencana Bisnis Informatika (Gojek)"


Kelompok 2
Disusun Oleh :
1.      Fatahillah                               (52417229)
2.      Ibrahim Adhi                         (52417796)
3.      Jimly                                       (56417911)
4.      Mohamad Noor Fauzi           (53417663)
5.      Alnadi Yusuf                          (50417540)
6.      Wildan Febrianto                  (56417202)


UNIVERSITAS GUNADARMA
2020



1.           REGULASI PROSEDUR PENDIRIAN PERUSAHAAN

1.1         Bentuk - Bentuk Usaha 
PT Aplikasi Karya Anak Bangsa adalah sebuah perseroan terbatas yang didirikan dan beroperasi secara sah berdasarkan hukum negara Republik Indonesia dan berdomisili di DKI Jakarta, Indonesia. Ketentuan penggunaan ini mengatur akses dan penggunaan atas aplikasi, situs web www.gojek.com, konten dan produk yang disediakan secara bersama-sama disebut sebagai “Aplikasi”, serta pemesanan, pembayaran atau penggunaan layanan yang tersedia pada Aplikasi (“Layanan”).

Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim. Saat ini, GOJEK telah tersedia di 50 kota di Indonesia. Hingga bulan Juni 2016, aplikasi Gojek sudah diunduh sebanyak hampir 10 juta kali di Google Play pada sistem operasi Android, dan telah tersedia di App Store. GOJEK juga mempunyai layanan pembayaran digital yang bernama Gopay. Layanan Gojek kini telah tersedia di Thailand, Vietnam dan Singapura.

Pada perkembangannya GOJEK Indonesia telah resmi sebagai perusahaan Penyedia Aplikasi yang beroperasi di 50 kota di Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Medan, Semarang, Palembang, dan Balikpapan dengan rencana pengembangan di kotakota lainnya pada tahun mendatang.34 Setiap daerah juga sudah memiliki kantornya masing-masing.

1.2.        Regulasi dan Prosedur Pendirian Perusahaan
Sebagai perusahaan teknologi, GOJEK memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP), Surat Izin Tempat Usaha ( SITU), Surat Keterangan Do.misili Perusahaan (SKDP), Tanda Daftar Perusahaan ( TDP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP ).

Operator teknologi aplikasi selaku pelaku usaha penghubung memerlukan izin untuk memperdagangkan barang dan jasa yang dihubungkan melalui teknologi aplikasi. Hal ini mengingat tanggung jawab atas perdagangan barang dan jasa tersebut ada pada produsen barang dan jasa. Sebagai ilustrasi, Agoda tidak perlu memiliki izin usaha perhotelan, namun hotel yang kamarnya dipesan melalui Agoda harus memiliki izin usaha perhotelan. Seperti halnya traveloka.com Tidak perlu memiliki maskapai penerbangan, namun maskapai penerbangan terdaftar sebagai perusahaan transportasi. Lain halnya dengan bukalapak.com yang dimana penjual dan pembeli dipertemukan Untuk mempermudah transaksi jual beli dan keamanan bukalapak.com sebagai pihak ketiga yang menghubungi kan kedua belah pihak. Masalah yang timbul adalah ketika jasa yang dihubungkan badan usaha penghubung melalui teknologi aplikasi ini tidak memiliki izin usaha. Hal ini timbul di Indonesia dalam penyelenggaraan usaha ojek, terutama yang melalui teknologi aplikasi seperti GOJEK dan grab bike. Tidak diaturnya ojek sebagai kendaraan bermotor angkutan umum dalam bidang transportasi Peraturan Perundang-Undangan tidak mengatur sepeda motor sebagai kendaraan bermotor angkutan umum. Dalam hal ini GOJEK secara tidak langsung bertentangan dengan Peraturan Perundang-Undangan.

Berdasarkan data lapangan yang diperoleh, PT GOJEK INDONESIA mendapat SK Pengesahan : AHU-0007172.AH.01.02.Tahun 2016 dengan pendirian perusahaan di bawah akta notaris Hasbullah Abdul Rasyid, SH.,M.Kn tertanggal 7 April 2016. Dalam hal ini PT GOJEK INDONESIA adalah Perusahaan Penyelenggara Sistem Aplikasi.

2.           SDM DAN ORGANISASI

2.1.        Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Gojek Indonesia adalah Struktur Organisasi Fungsional, yaitu pembagian tugas yang dibagi kedalam kelompok fungsional yang terpisah. Berikut ini akan digambarkan struktur organisasi PT. Gojek Indonesia.

Struktur Organisasi Pusat PT. Gojek Indonesia
(Sumber : www.go-jek.com, tahun 2016)

Struktur Organisasi PT. Gojek Indonesia
(Sumber : www.go-jek.com, tahun 2016)


2.2.       Deskripsi & Spesifikasi Tugas
A.  Direktur Utama
  • Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan
  • Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
  • Bertanggung jawab atas keuntungan dan juga kerugian yang dialami perusahaan.
  • Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan. 
  • Menentukan strategi untuk mencapai Visi-Misi perusahaan.  
  • Mengkoordinasi dan mengawasi semua kegiatan perusahaan mulai dari bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.
B.  Wakil Direktur
  • Membantu semua tugas direktur utama yang merupakan wakil di masing-masing area.
C.  Manager IT
  • Mengembangkan dan menyusun strategi dan rencana IT Go-Jek dalam hal mempermudah pekerjaan dan dalam pelayanan kepada pelanggan.
  • Mengkoordinir dan mengelola pendayagunaan software, hardware, brainware dan jaringan di bidang TIK untuk mencapai kinerja optimum GoJek Indonesia.
  • Mengelola layanan perancangan sistem komputerisasi dan program aplikasi perangkat yang terintegrasi.
  •  Menyediakan data-data yang diperlukan oleh bagian lain yang menyangkut IT.
D.  Manager Karyawan Front Office & Pemasaran
  • Melatih, menetapkan dan mengevaluasi karyawan front office.
  • Memastikan bahwasanya karyawan mengetahui sistem komputerisasi, ketika menerima keluhan secara langsung atau via telepon dan standard operasional Go-Jek.
  • Menangani keluhan pelanggan yang tidak bisa diselesaikan bawahannya.
  • Membuat lapran daftar pelanggan.
  • Menjaga kedisiplinan petugas kantor dengan memberikan sanksi dan peringatan bagi yang melanggar.
  • Merencanakan dan menetapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pemasaran.
E.   Manager Akuntansi
  • Mengkoordinasi perencanaan anggaran.
  • Mengembangkan format pengajuan dan pertanggung jawaban keuangan.
  • Mengkoordinasi pelaksanaan audit.
  • Melakukan sistem pencatatan keuangan.
  • Bertanggung jawab terhadap wakil direktur.
  • Merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan atas semua aktivitas akuntansi.
  • Menerima laporan arus kas keluar dan masuk ke perusahaan.
F.   Manager Ojek
  • Membuat kelompok-kelompok driver ojek.
  • Mengkoordinir semua karyawan driver ojek.
  • Selalu melakukan pengontrolan di setiap lini pangkalan Go-Jek.
  • Bertanggung jawab kepada wakil direktur atas semua karyawan pengemudi ojek.
G.  Karyawan
Bidang Programming :
  • Melaksanakan semua pekerjaan yang ditetapkan oleh manajer IT di bidang Programming.
  • Bertanggung jawab mengenai program kepada manajer IT.
Bidang Web :
  • Melaksanakan semua pekerjaan yang ditetapkan oleh manajer IT di bidang Web.
  • Bertanggung jawab mengenai program aplikasi maupun web go-jek.
Front Office (CS. Administrasi & Pemasaran) :
  • Melaksanakan semua pekerjaan front office yang ditetapkan oleh Manajer Front Office dan Administrasi.
  • Bertanggung jawab kepada Manajer Front Office dan Administrasi.
Tukang Ojek :
  • Melaksanakan semua pekerjaan yang ditetapkan oleh manajer bagian ojek.
  •  Mengantarkan penumpang dan pesanan sesuai dengan waktu ditetapkan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
2.3.       Sistem Penggajian
Sistem penggajian pada driver Gojek ini sebenarnya driver tidak digaji langsung oleh perusahaan Gojek, melainkan driver Gojek akan mendapatkan fee dari orderan layanan yang masuk atau diterima oleh driver tersebut. Orderan tersebut meliputi semua layanan yang ada di aplikasi Gojek. Pada sistem ini juga Gojek memberlakukan 2 sistem tarif yaitu sistem tarif di jam sibuk dan sistem tarif luar di jam sibuk. Sistem tarif pada jam sibuk layanan Gojek dimulai pada pagi hari, lalu waktu makan siang dan sore sampai malam hari. Sebagai contoh untuk tarif Gojek di jam sibuk Rp 2.500 per Km. Lalu untuk sistem tarif diluar jam sibuk berlaku ketika pada jam jam yang tidak ramai orderan, dengan tarif sekitar Rp 2.000 per Km.

Sistem bagi hasil Gojek dinilai cukup menguntungkan. Karena selain mendapat penghasilan yang cukup besar dari jam waktu yang tidak terikat, driver gojek juga mendapat bonus serta mendapat jaminan asuransi kecelakaan. Salah satu kelebihan Gojek adalah sistem bonus poin yang dimana wilayah sistem poinnya bisa berbeda-beda. Sistem poin ini tentu sangat menguntungkan para driver Gojek dalam mendapat penghasilan tambahan (bonus).

Tabel Skema Poin dan Bonus Driver Gojek Jabodetabek Pada Bulan Juli 2019.



3.           ASPEK PEMASARAN

3.1.        Spesifikasi Jasa

3.1.1.        GO-RIDE
Pada layanan GO-RIDE, Anda akan mengantarkan Pelanggan dari tempat penjemputan ke tempat tujuan. GO-RIDE adalah pilihan transportasi yang memberikan kecepatan, kemudahan pemesanan, dan  kemudahan menentukan tujuan pengantaran, dan yang terpenting adalah keamanan dan kenyamanan. Pelanggan akan memasukkan tempat penjemputan dan tujuan mereka ke dalam aplikasi ketika memesan layanan GO-RIDE, dengan jarak maksimum 30 km.

3.1.2.        GO-FOOD
GO-FOOD adalah layanan pesan antar makanan dengan lebih dari 75.000 restoran yang terdaftar di aplikasi GO-JEK. Pada layanan GO-FOOD, Anda akan membelikan makanan yang dipesan oleh Pelanggan dan mengantarkannya ke lokasi Pelanggan sesuai dengan keterangan di aplikasi. Maksimal jarak pengantaran pada layanan GO-FOOD adalah 25 km.

3.1.3.        GO-SEND
Pada layanan ini, Anda akan mengantarkan barang dari Pelanggan ke tempat tujuan sesuai dengan pemesanan di aplikasi. Anda dapat mengantarkan barang dalam satu area yang sama dengan maksimal berat barang 20 kg dan maksimal ukuran 70x50x50 cm.

3.1.4.        GO-SHOP
GO-SHOP adalah layanan belanja yang memudahkan Pelanggan untuk membeli barang atau makanan di toko yang tidak terdaftar pada layanan GO-FOOD dan GO-MART dalam satu area yang sama. Lokasi pembelian dan pengantaran sesuai dengan yang tertera pada pemesanan Pelanggan di aplikasi. Maksimal jarak pengantaran dari tempat belanja ke lokasi Pelanggan yaitu 30 km.

3.1.5.        GO-MED
GO-MED, yang kini bekerja sama dengan Halodoc, merupakan layanan untuk Pelanggan yang ingin membeli obat, vitamin, dan kebutuhan kesehatan lainnya di apotek berlisensi yang sudah tersedia di layanan GO-MED. Pada layanan GO-MED, Anda akan membelikan dan mengantarkan obat atau kebutuhan kesehatan lainnya kepada Pelanggan, sesuai dengan pemesanan Pelanggan di aplikasi.
https://driver.go-jek.com/s/article/Jenis-Jenis-Layanan-GO-JEK-1536834537778

3.2.        Segmentasi Jasa
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda.
Pada dasarnya ada 2 pendeketan segmentasi yaitu berdasarkan karakteristik konsumen dan berdasarkan respons konsumen. Berikut ini adalah pendekatan segmentasi yang dilakukan oleg Go-jek Indonesia.

3.2.1.        Segmentasi Berdasarkan Karakteristik Konsumen
  1. Demografi dan Sosioekonomi: Dalam Segmentasi ini Go-jek membagi pasar menjadi beberapa kelompok yaitu segmentasi Karyawan, Masyarakat Umum dan Mahasiswa juga pelajar.
  2. Psikografis: Dalam hal segmentasi ini Go-jek membagi pasar dalam kelompok gaya hidup masyarakat kota malang dimana tempat beroperasi Go-jek. Menengah kebawah dan menengah ke atas.
  3. Geografi: Dalam hal segmentasi ini Go-jek menentukan tempat beroperasi Go-jek ini di kawasan Kota Jakarta. Karena merujuk awal adanya Go-jek itu di Kota Jakarta dan untuk rilis di kota lain kita juga akan menfokuskan terlebih dahulu di dalam kota Jakarta dan mungkin nantinya ketika bisa dibilang efektif akan kami perluas sampai kota lainnya.
3.2.2.        Segmentasi Berdasarkan Response Konsumen
  1. Segmentasi Manfaat: Awalnya konsumen berfikir mencari alat transportasi yang memberikan banyak kemudahan dan manfaat maka dari itu Go-jek datang untuk menjawab itu smeua buka hanya menyediakan jasa antar jemput tetapi juga personal shopping dan kurir instan.
  2. Segmentasi Pengguna: Dala hal ini Go-jek membagi pasar berdasarkan pengguna, dimana akan mengidentifikasi mana yang termasuk pengguna berar, menengah dan ringan.
  3. Respon Promosional: Go-jek memasarkan produknya menggunakan iklan di Radio dan awal membuat event saat pembukaan Go-jek. Setelah itu akan mengidentifikasikan konsumen berdasarkan bagaimana konsumen merespon bentuk-bentuk promosi yang dilakukan Go-jek.
  4. Loyalitas: Dalam hal ini segmentasi ini Go-jek akan membagi konsumen dalam 2 kelompok yaitu konsumen Loyal dan kurang Loyal.
Setelah mengidentifikasikan macam-macam segmentasi yang mungkin akan dipakai maka sekarang adalah memilih dasar terbaik untuk segmentasi dari berbagai macam kelebihan dan kelemahan yang telah didapatkan maka kami memilih dasar segmentasi untuk Go-jek ini adalah sebagai berikut:
1.         Demografi
2.         Geografi
3.         Manfaat
4.         Loyalitas

3.3.       Analisis Situasi Pasar dan Pesaing
“Sekaranglah evolusi Go-Pay dan layanan keuangan.” Sepenggal kutipan itu disampaikan Bos Gojek Nadiem Makarim saat mengumumkan logo baru perusahaan. Tanggal 22 Juli 2019, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa resmi mengubah ikon pengemudi motor bersinyal menjadi sebuah cincin berrongga dengan bulatan di tengahnya.

Bagi Nadim, langkah tersebut bukan hanya soal mengganti gambar Gojek. Ini adalah penanda evolusi dari penyedia jasa layanan ojek online menjadi superapp. Dan satu di antara jasa yang akan ditingkatkan yaitu layanan finansial. Gojek memang berhasrat meningkatkan inklusi keuangan di Asia Tenggara, langkah yang juga ditempuh pesaingnya, Grab.

Menengok ke belakang, hampir dua tahun terakhir Gojek memfokuskan pada pengembangan Go-Pay. Hal itu terlihat dengan aksi akuisisi terhadap tiga startup layanan teknologi keuangan lokal, yakni Kartuku, Midtrans, dan Mapan pada akhir 2017. Nadiem lalu mengangkat pendiri Mapan, Aldi Haryopratomo, sebagai CEO Go-Pay. Aldi dan Nadiem sama-sama alumni Universitas Harvard. “Misi kami sama, membangun Indonesia dari bawah,” kata Aldi dalam wawancara khusus dengan Katadata.co.id, awal tahun ini.

Ia memiliki pengalaman panjang dalam mengembangkan usaha keuangan ekonomi mikro. Pada 2009, Aldi membangun startup RUMA atau Rekan Usaha Mikro Anda untuk menjangkau pedagang kecil yang berjualan pulsa listrik, telepon seluler, hingga layanan cicilan kredit. Dari tangannya pula lahir Arisan Mapan yang memiliki lebih dari 2,3 juta pengguna.

Saat ini, menurut Ketua Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung, perusahaan layanan on-demand seperti Gojek dan Grab berpeluang besar menggaet pasar keuangan di Indonesia. Satu syarat telah terpenuhi. Kedua decacorn ini memiliki mitra yang tersebar luas di nusantara. Selain itu, Gojek dan Grab menyediakan beragam layanan yang digunakan sehari-hari seperti transportasi atau berbagi tumpangan (ride-hailing), pesan-antar makanan, bayar tagihan, dan lainnya. “Layanan keuangan tidak akan dipakai kalau tidak tahu digunakan di mana. Akan bagus kalau bisa dimanfaatkan rutin,” kata dia kepada Katadata, Selasa (23/7).

Sektor keuangan merupakan pasar potensial karena masih banyak penduduk di Indonesia yang belum memperoleh akses ke perbankan ataupun layanan finansial lainnya (Lihat Databoks di bawah). Karena itu, Gojek dan Grab bisa menggarap pasar ini untuk memperoleh untung.


3.3.1.        Siasat Gojek Menggaet Pasar Keungan
Di Indonesia, Gojek memiliki Go-Pay. Perusahaan teknologi finansial (fintech) ini sudah menggaet lebih dari 400 ribu mitra Go-Food dan 60 ribu penyedia layanan melalui platform Gojek. Go-Pay melayani beragam pembayaran, mulai dari e-commerce, pulsa, bayar tagihan, asuransi, hingga donasi. Pengguna Go-Pay mencapai 155 juta, atau sesuai dengan jumlah unduhan aplikasi Gojek. Hingga saat ini, Gojek belum berencana memisahkan Go-Pay dari platform-nya.

Nadiem sempat menyampaikan, total transaksi (Gross Transaction Value/GTV) di platform-nya mencapai US$ 9 miliar atau sekitar Rp 126 triliun pada 2018. Pencapaian itu naik 13,5 kali dibanding 2016. Head of Corporate Communication Go-Pay Winny Triswandhani mengatakan, sekitar setengah dari transaksi di platform Gojek menggunakan layanan pembayaran dari Go-Pay. Transaksi di luar layanan aplikasi Gojek juga tercatat tumbuh 25 kali sepanjang tahun lalu.

Go-Pay juga bekerja sama dengan lebih dari 300 yayasan dan masjid untuk menyediakan layanan donasi digital. “Donasi melalui Go-Pay naik 400 kali dari Juli 2018 hingga Juni 2019,” kata Winny. Yang terbaru, Gojek menggandeng perusahaan asuransi teknologi alias insurance technology (insurtech), Pasar Polis untuk merilis Go-Sure. Fitur itu hadir dalam versi beta dan baru menawarkan produk asuransi perjalanan kepada pengguna. Pada 2017, kedua perusahaan ini juga meluncurkan layanan asuransi untuk mitra pengemudi yang diberi nama Go-Proteksi. Agustus tahun lalu, PasarPolis memperoleh pendanaan seri A dari Gojek, Traveloka, dan Tokopedia.

Hingga kini, Gojek belum menyediakan layanan pinjaman kepada konsumen di platform-nya. Namun, Gojek menggandeng fintech pinjaman (lending) PT Mapan Global Reksa (Findaya) untuk menyediakan layanan cicilan (paylater). Di Thailand, Gojek beroperasi dengan nama GET dan menawarkan layanan dompet digital GetPay. Pengguna bisa mengisi ulang (top-up) melalui akun Kasikornbank Pcl dan Siam Commercial Bank (SCB). Gojek pun memperoleh suntikan dana dari SCB. Bloomberg memberitakan, berdasarkan informasi seorang sumber, kemitraan antarkedua perusahaan bertujuan untuk membantu Gojek mengembangkan layanan keuangannya.

Decacorn Tanah Air itu juga baru saja mendapat dana segar dari perusahaan pembayaran asal Amerika Serikat (AS), Visa. Investasi tersebut masuk dalam putaran pendanaan seri F yang tengah digalang Gojek. Tanpa merinci besaran investasi yang diperolehnya, Gojek berencana menggunakan dana segar itu untuk mempercepat pertumbuhan layanan pembayaran di Asia Tenggara. Sebagai bagian dari kesepakatan, Go-Pay akan bekerja sama dengan Visa untuk menyediakan lebih banyak opsi pembayaran di Asia Tenggara. Kedua perusahaan menilai potensi pasar regional sangat besar. Ada banyak penduduk dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang tidak memiliki rekening bank (unbanked) atau belum terlayani (undeserved). Di Filipina, Gojek memang belum bisa hadir karena ada hambatan dari sisi regulasi. Namun, startup bervaluasi lebih dari US$ 10 miliar itu berinvestasi ke penyedia layanan dompet digital lokal berbasis blockchain, Coins.ph. Dengan begitu, Go-Pay diharapkan bisa lebih dulu beroperasi di negara itu.

3.3.2.        Grab Lebih Dahulu Menyasar Pasar Keuangan di Asia Tenggara
Di Indonesia, Grab memang belum memperoleh izin dari Bank Indonesia (BI) untuk menyediakan layanan dompet digital GrabPay. Fitur keuangan ini hanya sempat digunakan pada 2017 hingga pertengahan tahun lalu. Alhasil, Grab menggandeng OVO guna menghadirkan sarana pembayaran. Meski begitu, Grab sudah memperoleh akses lisensi uang elektronik (e-money) di Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Myanmar. Di Negeri Gajah Putih, Grab bekerja sama dengan Kasikornbank Pcl menyediakan layanan pinjaman multiguna bagi konsumen dan mitra pengemudi pada akhir Juli ini. Pada awal bulan ini, Grab mendapat dana segar dari pemeringkat kredit konsumen asal Irlandia, Experian. Investasi ini merupakan bagian dari putaran pendanaan seri H yang digalang Grab.

Decacorn asal Singapura ini memiliki unit bisnis di bidang keuangan, yakni Grab Financial Group. Melalui kemitraan tersebut, kedua perusahaan akan menggunakan teknologi dan analisis data untuk mempertajam cara Grab dalam menyesuaikan layanannya dengan kebutuhan pengguna di negara berlambang Singa itu. Grab Financial Group diluncurkan pada Maret 2018. Grab mencatat, pertumbuhan transaksi bulanan layanan ini mencapai hampir lima kali lipat hingga akhir tahun lalu. Perusahaan ini pun fokus mengembangkan tiga layanannya, yakni pembayaran, perlindungan, dan pinjaman.

Head of Financial Services Grab Ankur Mehrotra menyebutkan, peluang pasar bisnis keuangan ini 20 kali lebih besar dibanding layanan berbagi tumpangan (ride-hailing). Sebab, ada sekitar 438 juta orang yang tidak memiliki rekening bank di wilayah cakupan Grab, yakni Asia Tenggara. Karena itu, menurut dia, peluang pasar bagi penyedia layanan keuangan di wilayah ini cukup besar. Kendati peluang pasarnya besar, Grab menyasar lebih banyak konsumen dengan menyediakan beragam layanan di Asia Tenggara. “Kami berbicara tentang 20 kali bisnis berbagi tumpangan, dalam hal peluang pasar,” kata Ankur dikutip dari Kr.Asia, Mei lalu.

Perusahaan penyediaan layanan on-demand ini juga dikabarkan menjajaki kolaborasi dengan fintech pembayaran asal Tiongkok Ant Financial (Alipay) dan dari Amerika Serikat (AS) Paypal. Kerja sama ini kabarnya untuk memperkuat layanan keuangan Grab lewat Grab Financial Group. TechCruch memberitakan, Alipay memang ingin memperluas pasar ke Asia Tenggara. Apalagi, pembayaran secara digital di wilayah ini diperkirakan naik tiga kali pada 2025. “Spin-out bakal dilakukan dalam beberapa bulan ke depan,” kata salah seorang sumber yang dikutip TechCrunch, akhir Maret lalu.

Head of Grab Financial Ruben Lai mengatakan, bahwa Grab bakal fokus memperkuat layanan keuangan pada 2019. “Tahun ini adalah tentang menggandakan layanan keuangan dan benar-benar mengeksekusi strategi tersebut,” kata Lai dalam sebuah wawancara di sela-sela acara Money2020 di Singapura. Pada awal tahun ini, Grab juga menggandeng ZhongAn Technologies International Group Limited untuk membentuk joint venture marketplace asuransi digital di Asia Tenggara. Dengan begitu, konsumen bisa lebih mudah mendapat produk asuransi dari aplikasi Grab.

ZhongAn Technologies International Group Limited merupakan anak usaha dari perusahaan asuransi berbasis digital pertama di Tiongkok, ZhongAn Online P&C Insurance Co., Ltd. “Peluncuran platform asuransi ini bagian dari komitmen kami untuk menjadi everyday superapp terkemuka di Asia Tenggara,” ujar President of Grab Ming Maa, pada Januari lalu. Jika Gojek menggandeng Visa, Grab berkolaborasi dengan Mastercard pada akhir tahun lalu. Kedua perusahaan ini bekerja sama menyediakan jasa kartu kredit di Singapura dan Filipina pada awal tahun ini. Secara bertahap, layanan ini akan diperluas ke seluruh wilayah operasional Grab di Asia Tenggara.

3.4.       Strategi Promosi
Dalam hal menarik konsumen, Go-Jek melakukan berbagai macam strategi marketing. Salah satunya dalam menentukan tarif. Kegiatan penentuan harga memainkan peranan penting dalam proses bauran pemasaran. Keputusan penetapan harga sangat penting dalam menentukan seberapa jauh sebuah layanan jasa dinilai oleh konsumen dan proses pembangunan citra. Penentuan harga juga memberikan presepsi tertentu dalam hal kualitas. Dalam hal ini Go-Jek menetapkan tarif yang cukup murah bagi pengguna jasanya sehingga konsumen yang tadinya menggunakan ojek biasa kemudian beralih ke Go-Jek.        

Selain dari strategi penetapan harga, pihak Go-Jek juga memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini. Salah satunya strategi dalam promosi jasa. Seperti penetapan media periklanan menggunakan media internet, sosial, brosur, radio, direct selling, event, media partner,  dan juga melalui tradisional marketing seperti publikasi dari mulut ke mulut. Go-Jek sendiripun sudah sangat familiar dikalangan artis sehingga dalam hal ini pihak Go-jek juga memanfaatkan artis sebagai brand ambassador untuk menarik konsumen.

Dari beberapa feedback yang diterima, Go-Jek memberikan banyak manfaat bagi konsumen terlihat dari berbagai macam fitur pelayanan yang ditawarkan pihak Go-Jek seperti GO-SEND, GO-RIDE, GO-FOOD, GO-MART, GO-BUSWAY, GO-BOX, GO-CLEAN, GO-GLAM, GO-MESSAGE, dapat dikatakan hal ini sangat memanjakan konsumen.

3.5.       Media Promosi Berbasis IT
Tentu saja agar sebuah perusahaan yang baru berdiri dibutuhkan promosi yang besar-besaran jika ingin perusahaan tersebut lebih dikenal khalayak, beginilah perusahaan gojek mengenalkan perusahaannya sebagai berikut:

Iklan di Youtube

Iklan di Play Store





REFERENSI

http://berawalkapital.blogspot.com/2019/11/pengembangan-rencana-bisnis-informatika.html

Tidak ada komentar